Bumi kita memiliki bulan sebagai satelit alaminya. Satelit alami? Ya, sebuah benda langit yang selalu mengitari suatu planet. Hmm, lalu bagaimana dengan planet lain di tata surya? Rata-rata mereka juga punya satelit alami sendiri. Bahkan, jumlahnya bukan hanya satu. Sebagai contoh adalah Mars, salah satu planet yang dekat dengan Bumi. Mars memiliki dua buah satelit, namanya Phobos dan Deimos.
Kedua satelit tersebut dinamai demikian sesuai dengan mitologi Yunani, di mana Phobos dan Deimos adalan nama anak-anak dari Dewa Mars. Dibandingkan dengan bulan, ukuran keduanya lebih kecil. Bentuk keduanya pun tidak membulat, tetapi justru cenderung tidak beraturan. Jarak kedua satelit itu dengan planetnya juga tergolong sangat dekat. Banyak ahli yang menduga bahwa keduanya merupakan asteroid yang terjebak di dalam gravitasi mars.
Phobos adalah satelit yang ukurannya lebih besar, kira-kira berdiameter 27 km. Satelit ini mengorbit Mars dengan jarak 6.000 km. Akan tetapi, para ahli memperkirakan bahwa jarak Phobos dengan Mars akan semakin memendek setiap tahunnya. Karena itu, diperkirakan jutaan tahun ke depan Phobos akan menabrak Mars dan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil yang akan membentuk cincin di sekeliling planet Mars. Wah mengerikan sekali ya kedengarannya. Phobos mengorbit Mars dengan periode sekitar 7 jam. Padahal satu hari di Mars itu sekitar 24 jam. Itu artinya, Phobos akan terlihat mengorbit Mars tiga kali dalam sehari.
Sedangkan Deimos memiliki ukuran yang lebih kecil dari Phobos, kira-kira berdiameter 15 km. Meski demikian, orbitnya berjarak lebih jauh dari Mars (sekitar 20.000 km) dan cenderung stabil, tidak mendekat ke Mars seperti orbit milik Phobos. Deimos mengorbit Mars dengan periode 30 jam. Deimos memiliki permukaan yang lebih rata daripada Phobos. Hal ini dikarenakan sebagian besar permukaannya tertutupi oleh debu tipis, sehingga detail relief permukaannya tidak begitu terlihat.
0 komentar:
Posting Komentar