Kamis, 20 November 2014

7 Jalur Pendakian Terekstrim di Indoneisia

Apakah anak backpacker suka mendaki gunung di Indonesia? Sampai saat ini sudah berapa gunung yang berhasil kalian taklukan? Jika ngaku pecinta alam, tentu sudah banyak menaklukan banyak sekali gunung di Indonesia :D
Untuk bisa mendaki sampai ke puncak, biasanya jalur yang dilalui pendaki tak selamanya mulus. Jalur pendakian ekstrim pun tak jarang harus dilewati demi bisa sampai ke puncak. Berikut ini anak backpacker merangkum 7 jalur pendakian terekstrim yang ada di Indonesia.

1.      Gunung Arjuno via Jalur Lawang

29064_386107444681_107152129681_4113251_5182464_n

Gunung Arjuno
Gunung Arjuno yang terletak di kota Malang, Jawa Timur ini memiliki ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut. Gunung ini dianggap keramat oleh warga sekitar. Untuk mencapai ke puncaknya, Arjuno memiliki banyak jalur untuk dilewati. Namun jalur yang paling ekstrim untuk sampai ke gunung ini adalah melewati jalur Lawang. Untuk melewati jalur lawang, anak backpacker harus melewati hutan ‘Lali Jiwo. Medan hutan Lali Jiwo terkenal sangat licin, kalian harus ekstra hati-hati ketika melewati hutan yang terkenal angker ini. Dan konon katanya, sesuai namanya Lali Jiwo (Lupa Diri), disini ada pantangan tersendiri. Yakni, kalian gak boleh sering – sering melamun karena bisa menyebabkan… lupa diri (if you know what I mean… :D)

2.      Gunung Raung via Kalibaru

dinding-kawah

Gunung Raung
Jalur pendakian paling ekstrim selanjutnya adalah jalur pendakian ke Gunung Raung melewati Kalibaru. Jalur Kalibaru terkenal sangat sulit karena terdapat jurang di sisi kiri dan kanan jalan. Selain itu anak backpacker juga harus melakukan rafting untuk sampai ke puncak Gunung Raung ini. namun begitu banyak pendaki yang tidak segan menguji adrenalin mereka melewati jalur Kalibaru ini.

3.      Gunung Kerinci via Kersik Tuo

kerinci

Gunung Kerinci
Gunung Kerinci merupakan gunung yang terdapat di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat di Provins Sumatera. Desa Kersik Tuo yang berada di ketinggian 1.400 mdpl dikenal sebagai jalur yang cukup ekstrim, kalian harus melewati hutan-hutan rimba yang lebat dan sulit menemukan sumber mata air di sepanjang jalur. Jalur Kersik Tuo merupakan jalur terpanjang untuk sampai ke puncak Gunung Kerinci.

4.      Gunung Slamet via Blambangan

argo-slamet

Gunung Slamet
Gunung Slamet berada di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Gunung ini berada di ketinggian 3.432 mdpl. Gunung Slamet adalah sebuah gunung dengan empat kawah di puncaknya. Pintu gerbang pendakian gunung ini ialah jalur Blambangan. Jalur Blambangan dikenal ganas karena anak backpacker tidak akan menemukan sumber air selama perjalanan mendaki.

5.      Gunung Ciremai via Linggarjati

ciremai

Gunung Ciremai
Jalur pendakian Linggarjati di Gunung Ciremai adalah jalur terpanjang dan tersulit selama penakian menuju puncak Gunung Ciremai. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk menyusuri jalur Linggarjati ini sekitar 15-20 jam. Medan yang dilalui pun sangat curam dan jarang ditemukan sumber air di sekitarnya. Kemiringan jalur linggarjati ini bisa mencapai 70 derajat. Uda gitu ketika lewat tanjakan Bapatere, siap2 aja guys untuk mengeluarkan tenaga ekstra, karena memang tanjakannya sangat curam. Berani?

6.      Gunung Jayawijaya via Sugapa

jayawijaya

Gunung Jayawijaya
Gunung Jayawijaya adalah gunung yang terdapat di Provinsi Papua dengan ketinggian 4.884 mdpl. Gunung Jayawijaya adalah salah satu puncak gunung tertinggi di dunia. Jalur Sugapa merupakan jalur yang terjal, butuh waktu sekitar 5-6 hari untuk bisa menyusuri jalur ini. selain terjal, jalur ini juga sangat dipenuhi oleh salju. Dan tentu saja tantangan tersulit di jalur ini ialah hawa dingin yang begitu menusuk serta panjangnya rute pendakian.

7.      Gunung Latimojong via Desa Karangan

latimojong

Gunung Latimojong
Gunung Latimojong adalah gunung yang terletak di ketinggian 3.450 mdpl. Salah satu jalur yang harus ditempuh oleh para pendaki adalah jalur pendakian Desa Karangan. Desa tersebut ialah desa terakhir yang harus dilalui untuk bisa sampai ke puncak Gunung Latimojong. Di sepanjang jalur anak backpacker akan menemukan batu-batu besar dan juga jalanan yang curam. Jalanan Desa Karangan pun hampir membentuk sudut 70 derajat.  

sumber: https://anakbackpacker.wordpress.com/


0 komentar:

Posting Komentar