Pernah dengar istilah insomnia pastinya? Penyakit susah
tidur. Banyak orang yang mengeluh susah tidur, memang sih kedengarannya agak
lucu. Tidur merupakan pekerjaan yang paling mudah, tetapi mengapa orang bias susah
tidur? Andaikata orang mengeluh susah bangun tidur, rasanya ini masih bias dimengerti.
Namun, banyak orang-orang yang mengeluh sulit tidur. Kok bias? Nah, mari kita
bahas..
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan
berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk
itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. Insomnia
sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan
psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah
satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif.
Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur
dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. Banyak penderita
insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa
beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan
ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa
obat tersebut.
Lalu, apa penyebabnya? Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi
merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan
emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan. Sulit tidur sering terjadi,
baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan
gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan. Kadang
seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah. Dengan
bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga berubah,
dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada
semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering
membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur. Pola terbangun pada
dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur
secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur
kembali. Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur.
Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik,
mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).
Bekerja pada malam hari.
Sering berubah-ubah jam kerja.
Penggunaan alkohol yang berlebihan.
Efek samping obat (kadang-kadang).
Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit
Alzheimer).
0 komentar:
Posting Komentar