Kamis, 27 November 2014

Awal Mula Perkembangan Tusuk Gigi

                                                Bagaimana ya perkembangan tusuk gigi dari masa ke masa?

Tusuk gigi telah dikenal sejak jaman pra sejarah. Banyak bukti yang menunjukkan keberadaan tusuk gigi ini pada masa itu. Dulu manusia menggunakan ranting pohon sebagai tusuk gigi. Tengkorak gigi manusia Neanderthal dan Homo sapiens telah menunjukkan bukti-bukti penggunaan alat untuk menusuk gigi. Pada jaman perunggu, tusuk gigi mulai dibuat dari logam, namun pembuatannya masih manual. Kenyataan itu diketahui berdasarkan keberadaan tusuk gigi yang ditemukan di antara barang-barang yang dikuburkan dalam makam-makam prasejarah di Italia Utara dan Alpen Timur.

Di Mesopotamia, tusuk gigi logam juga digunakan secara luas sejak jaman kuno. Konon, sang tiran, Agatokles, dibunuh pada 289 SM melalui racun yang bekerja lambat yang diletakkan pada tusuk gigi oleh seorang budaknya.

Meski tusuk gigi telah ada jauh sebelum manusia modern mengenalnya, namun orang yang dianggap paling berjasa dalam memperkenalkan tusuk gigi ke jaman kita adalah Charles Foster. Ia lahir di Charlestown, Massachusetts, pada 1826. Pada masa remaja ia bekerja menjalankan bisnis ekspor/impor di Brazil. Saat itulah dia melihat gigi-gigi penduduk Brazil yang rapi dan bersih. Kemudian dia mencari tahu penyebab gigi mereka tampak rapi dan bersih. Ternyata mereka menggunakan tusuk gigi yang terbuat dari kayu. Sedangkan di tempat lain, tusuk gigi masih menggunakan logam warisan zaman perunggu.

Dari situ, Foster punya ide untuk membuat tusuk gigi kayu dalam jumlah banyak menggunakan mesin. Maka, dia menghubungi Benjamin Franklin Sturtevant, ahli mesin asal Boston, yang sebelumnya telah membuat mesin pembuat sepatu dengan alas berbahan kayu. Berkat bantuan Sturtevant, pada 1879 Foster mampu memproduksi jutaan tusuk gigi dalam satu hari. Namun masalahnya, penduduk Boston belum terbiasa dengan tusuk gigi kayu. Foster menjual tusuk giginya ke toko-toko dengan sistem konsinyasi. Restoran dan tempat makan juga ditawari produk tersebut, tapi hanya sedikit yang tertarik.

Akhirnya, Foster menemukan ide cemerlang untuk memasarkan produknya. Ia menyewa beberapa orang untuk makan di restoran-restoran dan meminta mereka untuk menanyakan tusuk gigi pada pemilik restoran. Upaya itu berjalan dengan cukup baik. Seiring dengan itu, Foster memasuki restoran demi restoran menwarkan tusuk giginya. Para pemilik restoran pun percaya bahwa tusuk gigi merupakan fasilitas yang harus disediakan untuk konsumen dan mereka menerima tawaran tusuk gigi buatan Foster. Sejak itu, tusuk gigi menjadi gaya hidup konsumen restoran. Penggunaan tusuk gigi semakin populer dan meluas ke berbagai negara hingga saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar