Minggu, 22 Maret 2015

Penemuan Hebat yang Ditemukan Oleh Wanita (Part 2)

Cerita tentang penemuan-penemuan hebat yang berhasil ditemukan oleh wanita tak hanya berhenti pada artikel sebelumnya saja. Sebab keempat perempuan di bawah ini juga menemukan sebuah temuan yang hebat dan sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia saat ini. Berikut lanjutan kisahnya.


1. COBOL



Grace Murray Hopper adalah seorang wanita berpangkat laksamana yang bergabung dengan militer Amerika Serikat mulai tahun 1943. Hooper kemudian ditempatkan di Universitas Harvard. Di sana, Hooper bekerja pada perusahaan komputer berskala besar pertama di Amerika Serikat bernama IBM Harvard Mark I Computer. Hebatnya, Hopper mampu menemukan complier saat tengah ditugaskan di sini. Complier sendiri adalah sebuah perangkat yang dapat menerjemahkan perintah manusia ke dalam kode komputer. Dengan perangkat ini, kerja programmer akan lebih mudah karena peluang terjadinya kesalahan akan semakin kecil. Selain menemukan complier, Hopper juga bertugas untuk mengawasi perkembangan COBOL yang merupakan salah satu jenis bahasa pemrograman yang ada di dalam komputer pertama di dunia. Complier lantas diciptakan kembali oleh Arus-Matic yang menggunakannya sebagai program UNIVAC I dan II. Program ini diciptakan untuk komputer generasi pertama yang digunakan untuk kepentingan komersial.


2. Colored Flare System



Martha Coston adalah wanita hebat lainnya yang berhasil menemukan sebuah alat komunikasi (biasanya juga digunakan sebagai tanda darurat) yang banyak digunakan oleh kapal laut pada malam hari bernama Colored Flare System (CFS). Coston adalah seorang wanita tangguh yang harus menghidupi keempat anaknya setelah suaminya meninggal pada tahun 1847. Padahal saat itu, usianya baru 21 tahun.

Saat itu, Coston tak tahu apa yang harus ia lakukan. Hingga suatu hari, tanpa sengaja ia membolak-balik catatan miliki suaminya dan menemukan sebuah rancangan alat komunikasi yang khusus digunakan untuk kapal laut di malam hari. Ia lantas menghabiskan sepuluh tahun hidupnya untuk merevisi dan menyempurnakan desain CFS ciptaan suaminya tersebut. Coston kemudian berkonsultasi dengan para ilmuwan dan militer Amerika namun ia belum menemukan jawaban yang tepat. Berbagai pertanyaan yang masih membelenggu hatinya tersebut ternyata tanpa sengaja dapat terjawab ketika ia tengah mengajak keempat anaknya untuk melihat kembang api di suatu malam. Namun sungguh ironis, sebab perjuangan Coston yang begitu panjang dan semangatnya yang gigih untuk membantu militer Amerika Serikat selama Perang Sipil berlangsung hingga menghabiskan dana 1.200.000 CFS justru membuatnya hidup sengsara. Ia justru dijerat hutang hingga USD 120.000. Lebih ironisnya lagi, Angkatan Laut Amerika Serikat tak mau membayarnya hanya karena alasan konyol, yaitu karena Coston adalah seorang wanita.


3. Dishwasher



Josephine Cochrane harus bertahan hidup dalam lingkaran hutang yang besar saat suaminya meninggal pada tahun 1883. Dalam keputusasaan, Cochrane kemudian berpikir keras untuk membuat sebuah mesin pencuci piring yang kini dikenal dengan namadishwasher. Kerja kerasnya ternyata membuahkan hasil karena pada tahun 1886 ia berhasil mendapatkan hak paten atas temuannya tersebut. Namun sayangnya, Cochrane kesulitan menjual mesin dishwasher temuannya tersebut karena mesin tersebut harus membutuhkan air panas agar bisa berfungsi. Padahal saat itu tak banyak rumah yang memiliki mesin pemanas air. Namun Cochrane tak berkecil hati. Ia kemudian menjual dishwashertemuannya tersebut pada hotel-hotel dan restoran besar. Cochrane ingin mesinnya tersebut membuat manager hotel dan restoran tak perlu repot-repot menggaji banyak karyawan untuk mencuci piring.


4. Wiper



Wanita hebat terakhir yang berhasil menciptakan sebuah penemuan hebat adalah Mary Anderson. Di awal abad ke-20, Anderson yang berasal dari Alabama ini sengaja meluangkan waktunya untuk berkunjung ke kota New York, Amerika Serikat. Saat itu, New York mulai diramaikan dengan lalu lalang mobil yang belum begitu banyak. Anderson menggunakan term untuk mengelilingi New York. Saat tengah berada dalam term, ia melihat sang sopir berhenti untuk beberapa menit kemudian keluar term untuk menyeka salju yang menyelimuti kaca depan kendaraan. Saat itu New York tengah mengalami musim dingin. Setelah ia perhatikan, ternyata semua sopir mobil melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh sopir term yang tengah ia naiki tadi. Setibanya di rumah, Anderson kemudian merancang sebuah alat yang bisa melekat pada kaca kendaraan sehingga sopir tak perlu turun untuk membersihkan kaca saat salju atau air hujan menutupinya. Jadi Sopir hanya perlu menaik turunkan gagang alat tersebut untuk menyeka air atau salju. Akhirnya, Anderson pun menerima paten pada tahun 1903 atas alat temuannya yang kemudian disebut dengan Wiper itu. Fantastisnya, 10 tahun kemudian mobil-mobil di Amerika menggunakan Wiper yang diciptakan oleh Anderson tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar